Sunday, April 20, 2014

Jenis dan Macam Kain Batik


Banyak sekali jenis dan macam kain untuk batik. Bila anda ingin membeli kain batik ataupun membeli baju batik, perhatikan bahannya terlebih dahulu. Apakah batik tersebut menggunakan kain sutera, katun prima, katun primisima, polisima, dobi, paris ataupun shantung. Jenis-jenis kain tersebut berbeda tekstur dan bahan dasarnya, sehingga berdampak pada perbedaan harga juga lo.

Terkadang, masih banyak pembeli yang suka membandingkan harga batik, namun tidak tahu bahan kainnya terbuat dari apa. Sekedar informasi untuk anda, berikut merupakan beberapa jenis kain yang digunakan untuk bahan dasar pembuatan batik.

KAIN KATUN

Kain katun adalah kain yang umumnya digunakan dalam bahan kain batik. Kain katun ada beberapa tingkatan. Berikut merupakan jenis-jenis kain katun dan jenis bahan dasar kain batik lainnya :
  • Kain Katun Primisima, Prima dan Polisima
Kain katun primisima lebih bagus dari katun prima, dan kain polisima paling bagus diantara keduanya.Masing-masing katun tersebut ada beberapa tingkatan pula.Ada yang kasar dan tipis, lebih halus dan tebal dan paling tebal serta halus.Semua tergantung dari campuran serat kapas yang digunakan dalam pembuatan kain tersebut. Berikut perbedaan lebih detailnya :
  • Bahan kain katun primisima
Benang yang digunakan memiliki tekstur lebih halus dan volume benangnya lebih kecil dibandingkan bahan prima, hal ini yang membuat bahan primis menjadi lebih halus dan kelihatan lebih tebal. Bahan ini lebih mahal dari prima karena pintalan benang yang kecil mengharuskan lebih banyak benang yang di perlukan untuk membuat lembaran bahan selain benang yang digunakan juga lebih bagus kualitasnya dibanding bahan prima.

Berikut contoh kain batik dengan menggunakan kain primisima :

 
Koleksi lainnya di www.batikmurahsolo.com
  • Bahan Prima Mercerize Sanforized
Bahan ini kelihatan lebih halus dan lebih tebal di banding bahan prima mercerized yang mana sebenarnya konstruksi keduanya sama namun yang membedakannya selain menggunakan benang katun yang lebih kecil yang menjadikan bahan ini tingkat kerapatannya tinggi, bahan ini juga telah melalui proses Sanforized yaitu proses dimana kain sudah dimatangkan ( tidak menyusut ) dalam proses produksinya.
  • Bahan Prima Super / Prima Mercerized ( Baca masres )
Bahan ini paling banyak digunakan untuk pembuatan seragam sekolah, selain harga yang relatif masih murah, bahan ini juga kelihatan lebih tebal dibanding bahan prima biasa karena memang pintalan benangnya lebih banyak dan halus karena sudah melalui proses Mercerized ( pembakaran bulu pada bahan ).
  • Bahan Grey
Bahan ini bisa di katakan “bahan unfinish” karena masih ada proses selanjutnya yang memang sengaja tidak di lalui dengan maksud untuk memangkas harga. Bahan ini sengaja tidak di putihkan warna nya dan biasanya untuk penggunaan motif batik yang tidak menggandung unsur warna putih.
  • Bahan Prima 70/60
Bahan ini biasanya digunakan untuk membuat seragam batik yang lebih menitik beratkan pada harga yang ekonomis. Namun demikian tidak berarti batik yang menggunakan bahan ini jelek… dengan proses yang baik akan menghasilkan yang baik juga namun memang dari segi bahan tidak bisa di pungkiri terlihat tipis dan bahannya tidak rapat ( jawa = Arang ) karena benang yang di pintalkan tidak banyak.
  • Kain Katun Shantyu atau Juantyu
Merupakan jenis kain katun juga yang melalui proses sanforized pada saat proses pabrikasi. Kain katun diberikan campuran sodium  hydroxide agar ketika diwarna, menghasilkan warna yang lebih cerah dan lebih bagus. Ketebalan jenis kain Shantyu juga bermacam2, Shantyu super memiliki ketebalan yang hampir sama dengan kain primis. Umumnya Kain Shantyu memiliki ukuran kain yang lebih lebar dibanding kain primis / prima. Kain Shantung teksturnya halus dan dingin.
  • Kain Katun Mesres
Bahan kain yang digunakan lainnya adalah KATUN MESRES, Katun mesres (sebutan kebanyakan orang) adalah berasal dari kata “mercerized”, yaitu salah satu proses di pabrik tekstil agar menghasilkan kain cotton (katun) yang apabila kain dicuci tidak banyak menyusut, dan penyusutannya tidak lebih dari 10%.
  • Kain Katun Dobi
Mori katun dobi adalah campuran dari bahan katun dan polyester.Ciri utama dari mori katun dobi adalah terdapat motif serat yang menarik (kotak, garis, abstrak). Kain Dobi bisa dibilang sebagai kain setengah sutera, ada beberapa tingkatan seperti halnya katun prima & primisima dari yang kasar hingga halus, ciri khas dobi terletak pada tekstur kasarnya. Jadi pada dobi yang paling haluspun kita akan merasakan serat-seratnya yang menonjol.
  • Kain paris 
Kain Paristeksturnya lembut dan jatuh. Bahannya tipis dengan serat kain yang kuat. Kain parispun memiliki tingkatan-tingkatan seperti kain-kain yang lain.
  • Kain Serat nanas
Serat nanas teksturnya kasar mirip dobi.Biasanya terlihat sulur-sulur pada kain tersebut dan mengkilap.Hampir semua kain mempunyai tingkatan dari yang paling kasar sampai yang paling halus.Tergantung dari pencampuran bahan dasar pembuatan kain.
  • Kain Sutera 
Sutera terbuat dari serat kepompong ulat sutera.Sutera merupakan salah satu bahan pakaian terindah di dunia.Sejak jaman dahulu, sutra telah digunakan untuk pakaian yang istimewa. Saat mengenakan pakaian yang terbuat dari sutra, kita akan merasakan kenyamanan dan kelembutan dari bahan sutra tersebut. Namun pakaian yang terbuat dari sutra memiliki banyak keunggulan.

KAIN MORI (Cambrigs)

Kain mori adalah kain tenun berwarna putih yang terbuat dari kapas. Ada dua jenis kain mori yang sering digunakan untuk bahan kain batik. Yaitu, kain mori yang telah mengalami proses pemutihan atau bleaching, dan kain mori yang belum mengalami proses pemutihan, atau sering kita sebut dengan nama kain blacu.

Batik sebagian menggunakan kain mori sebagai bahan utama yang mudah diproses. Kualitas kain mori sangat tampak pada kehalusan tekstur kain. Sehingga kain mori tersebut, selain dari cara membatik dari proses pembatikan, juga akan mempengaruhi kualitas batik yang dihasilkan. Jenis-jenis kain mori, antara lain :
  • Mori Primisima
Merupakan kain mori yang paling halus, dan biasanya digunakan untuk membatik jenis batik tulis yang sangat halus. Mori Primissima adalah golongan mori yang paling halus. Dibuat batik secara batik tulis, jarang dikerjakan secara batik cap. Mori diperdagangkan dalam bentuk piece (blok, geblok, gulungan) dengan ukuran lebar 42 inchi (± 106 cm) dan panjang 17,5 yard (± 15,5 m). Konstruksi kainnya menggunakan nomor benang Ne (nomor Inggris benang) dan Nm (nomor metrik benang dalam kain). Konstruksinya Ne1 50-56 (Nm 84-110) untuk benang-benang lusi dan Ne1 56-70 (Nm 96-118) untuk benang-benang pakan. Ketetalan atau kepadatan benang untuk lusi antara 105-125 per inchi (42-50 per cm) dan untuk pakan antara 100-120 per inchi (40-48 per cm). Kain mori mengandung kanji ringan (dibawah 10%) dan kanji ini belakangan dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dihilangkan dalam cucian. Mori Primissima, termasuk jenis kain mori yang paling tinggi kualitasnya dengan spesifikasi halus nomor benangnya, tebal benangnya tinggi, konstruksi anyaman rapat sehingga pegangan kainnya halus dan padat. Namun demikian kemampuan daya serap kurang. Sehingga untuk meningkatkan daya serap, saat ini telah diproduksi mori primissima mercerized maupun sanforized. Di pasaran dapat ditemukan dengan merek dagang Kereta Kencana, Crown, Bendera.
  • Mori Prima
Mori prima adalah golongan mori halus yang kedua sesudah golongan primissima. Mori golongan prima ini dapat untuk batik halus dan batik cap. Mori prima diperdagangkan dalam ukuran tiap piecenya hampir sama dengan mori primissima. Dulu prima dari Holland ukuran per piece lebar 40 inchi dan panjang ±16 Yard. Kemudian prima dari Jepang mempunyai ukuran sama dengan primissima, yaitu lebar 42 inchi dan panjang 17,5 Yard. Susunan kain rata-rata mempunyai tetal benang per inchi untuk lusi 85-105 dan untuk pakan 70-90, sedangkan benangnya dalam nomor sistem Inggris Ne1 untuk lusi antara 36-46 dan untuk pakan antara 38-48. Mori golongan ini mengandung kanji ringan yaitu ±10%. Hasil pemeriksaan dari prima Jepang memberikan angka rata-rata 10,75%. Untuk batik agak kasar mori tersebut dapat langsung dicap untuk batik halus mori tersebut dihilangkan kanjinya dan diketel.
  • Mori Biru
Mori biru merupakan mori kualitas rendah dengan spesifikasi nomor benang, tebal benang dan pegangan kain lebih kasar. Biasanya untuk membuat batik kasar dan sedang. Ukuran mori biru dalam perdagangan, dulu yang dari Holland lebar 40 inchi dan 16 yard, 30 yard, 40 yard, 45 yard dan 48 yard. Sedangkan yang dari Jepang mempunyai ukuran lebar 42 inchi dan panjang 48 yard. Susunan mori biru ini berkisar ukuran tetal lusi 65-85, tetal pakan 60-70 per inchi, dan nomor benang Ne1 26-34 untuk lusi dan Ne1 28-36 untuk benang pakan. Di pasaran dapat dijumpai dengan merek dagang Cendrawasih, Nanas, Garuda Dunia.


4 comments:

  1. Temukan berbagai macam informasi batik yang ada di Indonesia beserta makna/arti/cerita tentang batik tersebut yang ada di indonesia dan juga artikel-artikel tentang batik di tentangbatik.com dan like page facebook tentangbatik.com

    ReplyDelete
  2. Saya bru beli sarung bahan katun prisima mercerized

    ReplyDelete
  3. Saya baru beli sarung bahan katun prisima mercerized. Bahannya agak tipis sih. Pertama beli mungkin masih kaku. Nanti dicuci 3 x katanya jd bagus. Lembut

    ReplyDelete